Asal usul kata malim bagi masyarakat Melayu berasal dari
bahasa Arab mualim yang artinya pintar dalam pengetahuan agama. Parmalim juga
berkonotasi dengan para malim atau sekumpulan orang yang pengetahuan agamanya
luas. Munculnya kosakata parmalim
ditengarai karena adanya interaksi antara Guru Somalaing dengan orang-orang
Melayu dan Aceh, yang banyak membantu peperangan Si Singamangaraja XII melawan
Belanda.
Parmalim sendiri, menurut Raja Marnakkok Naipospos yang saat
ini menjadi Raja Ihutan atau pemimpin tertinggi kaum Parmalim, adalah ajaran
tradisional Batak. Sebelum kedatangan agama Islam dan Kristen di tanah Batak,
nenek moyang kami telah memiliki ajaran kepercayaan tersendiri. Inti ajaran
kami adalah bagaimana bisa mempersembahkan hidup kepada Mula Jadi Nambolon
(Tuhan), dan bagaimana cara hidup bermasyarakat dengan baik. Prinsip-prinsip
ajaran kami diajarkan oleh Raja Si Singamangaraja, katanya.
Adapun Kitab-Kitab Dalam Agama Parmalim ialah :
Kitab Batara Guru
Kitab ini berisi seluruh rahasia Allah tentang terjadinya
bumi dan manusia beserta kodrat kehidupan dan kebijakan manusia yang tercermin
pada Batara Guru yang mempunyai lambang hitam.
Kitab Debata Sorisohaliapan
Kitab ini berisi tatanan hidup manusia, mana yang dapat
dilakukan dan mana yang tidak dapat dilakukan sesuai dengan titah dan peraturan
sesuai dengan budaya masing-masing.
Kitab Mangala Bulan
Kitab Mangala Bulan menerangkan tentang cerminan kekuatan
Allah. Kitab ini menceritakan kekuatan manusia dalam menjalani hidup termasuk
bumi dan seni bela diri batak dalam menjalani hidup sehari-hari. Kitab ini
terbagi atas dua jenis
Debata Asi-Asi
Kitab ini menerangkan tentang inti dari Kitab Batara Guru,
Debata Sorisohaliapan, Mangala Bulan (Debata Natolu) dan induk dari segala
kitab. Kitab ini juga berisi tentang ilmu pengetahuan manusia, karena manusia
adalah titisan Debata Asi-asi.
Kitab Boru Debata
Kitab ini berisikan tentang kehidupan wanita hingga
memperoleh anak termasuk para putri titisan Allah juga mengenai para ratu air.
Kitab Pengobatan
Kitab ini menerangkan tentang bagaimana manusia agar selalu
sehat, bagi orang sakit menjadi sembuh, bagaimana agar dekat dengan Tuhan dan
bagaimana cara melaksanakan budaya ritual agar manusia itu sehat. Dalam kehidupan
orang batak segala sesuatunya termasuk mengenai pengobatan selalu seiring
dengan budaya ritual dan barang pusaka peninggalan leluhur jaman dahulu untuk
mengetahui bagaimana cara mendekatkan diri pada sang pencipta agar manusia
tetap sehat dan jauh dari mara bahaya. Kitab ini dibagi empat bagian.
Falsafah Batak
Kitab ini berisi tentang adat istiadat, budaya, hukum,
aksara seni tari, seni musik terutama bidang pemerintahan kerajaan sosial
ekonomi.
Kitab Pane Nabolon
Sejak zaman dahulu orang batak sudah mengetahui perjalanan
bulan dan bintang setiap harinya. Parhalaan Batak adalah cerminan pane nabolon
hukum alam terhadap setiap manusia. Apa yang akan terjadi besok, kelak menjadi
apa anak yang baru lahirkan , bagaimana nasib seseorang, barang hilang serta
langkah yang baik bagi orang Batak sudah merupakan kebiasaan pada zaman dahulu
kala demikian halnya dalam mengadakan pesta ritual segalanya lebih dahulu
membuka buku parhalaan (Buku Perbintangan). Kitab ini di bagi dua bagian.
Kitab Raja Uhum Manisia
Kitab ini adalah kitab yang berisi penghakiman.
Dikutip dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar